Rabu, 27 September 2017

Rapat | Peningkatan Profesionalitas Guru Madrasah 2017

Kualitas profesionalisme guru kita ibarat, Titian reot yang lemah, namun tidak ada pilihan lain harus dilewati. Untuk mengantarkan peserta didik pada tuntutan menyeberangi jurang dengan beban kompetensi yang harus dimilikinya hanya titian reot yang sudah lemah ini harapan mereka satu-satunya. Mengapa titian reot itu tidak pernah terpikirkan untuk diperbaiki, secara perlahan dan terus menerus agar menjadi jembatan yang kuat, sehingga bisa mengantarkan peserta didik sekaligus beban kompetensi yang harus ada padanya sampai pada tujuannya.

Kebijakan pendidikan yang diputuskan oleh pemerintah seharusnya bisa menjamin terlaksananya  penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Kebijakan yang akan diambil tersebut mempertimbangkan berbagai aspek yang bisa mempengaruhinya, misalnya aspek budaya, ekonomi, pemerintahan, bahkan aspek sosial dan politik. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan transdisiplin dalam mengurai permasalahan sekaligus mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Perubahan kurikulum memang perlu dilakukan jika pendidikan akan berubah kea rah yang lebih baik, Namun sebaik apapun rancangan yang dibuat dalam perubahan sebuah kurikulum tidak akan memberikan dampak yang maksimal jika tidak didukung oleh kesiapan dan kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik dari seluruh stakeholder yang ada di dunia pendidikan, termasuk peningkatan profesionalisme guru.

Peningkatan profesionalisme guru harus dibarengi dengan kebijakan peninmgkatan kesejahteraan guru, tenbtu saja dengan berbagai kajian-kajian yang muaranya bukan malah menjadikan guru sebagai eksploitasi kebijakan, melainkan sebagai reward untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang telah dilakukannya.


0 komentar:

Posting Komentar